: padamu, bidadari yang menyapu sampah di depan rumah kayu
(duhai
aku jatuh cinta pada perempuan langit ini
pemilik kerling mata
yang lebih teduh
daripada musim angin di bulan april
dan liku senyum
yang lebih kerlip
daripada gugus gemintang di langit selatan)
wahai
engkau yang kerap bertutur
dengan kata yang lebih wangi tinimbang kembang
dan gerak bibir yang lebih suci tinimbang pagi
ijinkan kutelaah kegaibanmu
dari lancip lutut
hingga keluasan keningmu
o
berhentilah sekejap saja
biarkan aku purna menyimakmu
berhentilah sekejap saja,
biarkan aku purna menyimakmu
Sarang Angin, 01 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar