Rabu, 01 September 2010

Puisi : Perempuan Langit

: padamu, bidadari yang menyapu sampah di depan rumah kayu



(duhai

aku jatuh cinta pada perempuan langit ini

pemilik kerling mata

yang lebih teduh

daripada musim angin di bulan april

dan liku senyum

yang lebih kerlip

daripada gugus gemintang di langit selatan)



wahai

engkau yang kerap bertutur

dengan kata yang lebih wangi tinimbang kembang

dan gerak bibir yang lebih suci tinimbang pagi



ijinkan kutelaah kegaibanmu

dari lancip lutut

hingga keluasan keningmu



o



berhentilah sekejap saja

biarkan aku purna menyimakmu



berhentilah sekejap saja,

biarkan aku purna menyimakmu





Sarang Angin, 01 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar